TAHUKAH
KAMU BAKTERI Serratia marcescens ? APAKAH BERBAHAYA?
( credits : http://en.citizendium.org/wiki/Serratia_marcescens
)
Klasifikasi Serratia
marcescens
Kingdom :
Bakteri
Phylum :
Proteobakteri
Class : Gamma
Proteobakteri
Ordo :
Enterobacteriales
Famili :
Enterobacteriaceae
Genus :
Serratia
Spesies : Serratia
marcescens (http://en.citizendium.org/wiki/Serratia_marcescens)
Apa itu Serratia marcescens?
Serratia
marcescens adalah bakteri gram negatif, berbentuk batang atau bacillus,
bersifat motil karena mempunyai flagela peritrik, sifat menurut kebutuhan
oksigennya adalah fakultatif anaerob (lebih memilih oksigen namun tetap bisa
hidup dalam keadaan sedikit oksigen), dapat tumbuh dalam kisaran suhu 5-40 0C dan dalam kisaran pH 5-9 (Mary
glowgoski,2011). Menurut artikel yang diunggah di http://en.citizendium.org, bakteri
ini familier sebagai bakteri yang biasanya mengkontaminasi cawan petri di
laboratorium, koloninya berwarna merah karena bakteri ini menghasilkan
prodigiosin(pigmen yang menyebabkan warna tsb.). Sebagai perbedaan Serratia
marcescens dengan 438 strain Enterobacteria dan pseudomonadaceae bakteri
ini dapat melakukan hidrolisis kasein, memproduksi metaloproteinase yang
memungkinkan interaksi sel ke matriks ekstraselular, proses metabolisme yang
berbeda menurunkan triptofan dan sitrat, dimana sitrat sebagai sumber karbon,
menghasilkan asam laktat yang dihasilkan dari oksidasi dan fermentasi. Memiliki
enzim kitinase, lipase, chloroperoxidase dan protein ekstraseluler. Mempunyai
sifat resisten terhadap antibiotik karena memiliki r-faktor di plasmid (gen
yang mengkode untuk resistensi antibiotik)
Dimana habitat/ditemukannya bakteri
ini ?
Habitat
normal bakteri Serratia marcescens ditemukan pada air, tanah, tanaman
serta flora normal pada usus manusia. Ditemukan juga pada roti yang lembap
karena bakteri ini juga dapat menyerang makanan, selain itu ditemukan sebagai
sebab infeksi nokosomial (infeksi yang terjadi ketika masuk rumah sakit).
Penularannya lewat air, cairan, suntikan maupun kontak langsung. (Mary
glowgoski,2011)
Kapan, bagaimana dan kenapa berperan dalam hal positif dan negatif
? (keuntungan dan kerugian)
Pada
sebuah artikel yang diunggah pada http://www.sunysccc.edu
, karena memiliki morfologi yang unik yaitu warna koloninya yang merah, Serratia
marcescens digunakan untuk melacak transmisi atau pergerakan bakteri karena
dulunya bakteri ini dikira tidak bersifat patogen untuk manusia sehingga pada
tahun 1951 & 1952 digunakan oleh US army/ angakatan laut amerika untuk
menjalankan misi rahasia yang disebut “operasi sea-spray” untuk mempelajari
arus angin yang diduga membawa senjata biologis. Namun dampaknya malah
menyebabkan meningkatnya penderita pneumonia dan infeksi saluran kemih.
Bakteri
ini merupakan bagian flora normal usus manusia, karena berperan dalam meragikan
laktsosa (astrid,2008). Dan menurut penelitian yang diunggah di http://pediatrics.aappublications.org/, Serratia
marcescens menjadi berbahaya ketika jumlahnya melebihi batas apalagi sampai
keluar dari usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, berlaku untuk orang
dewasa hingga bayi. Ketika menjadi penyebab gangguan pencernaan, pada tinja nya
ditemukan bakteri ini. Menurut Uyung Pramudiarja lewat http://health.detik.com, apabila air laut
tercemar kotoran manusia yang terdapat Serratia marcescens dapat
menyebabkan penyakit cacar putih pada terumbu karang tanduk rusa. Hal ini
tentunya merusak salah satu keindahan alam. Bakteri Serratia marcescens
dapat menyebabkan hal tersebut karena memiliki enzim kitinase yang dapat memicu
kerusakan. Terumbu karang tanduk rusa yang terdapat dilaut merupakan hewan laut
yang masuk kedalam filum porifera, yang strukturnya merupakan zat kitin. (Baiq
H.S.,2012)
Selain
itu, beberapa penelitian juga mengemukakan manfaat keberadaan bakteri Serratia
marcescens. Salah satunya adalah penelitian yang sempat diunggah di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17707/4/Chaptrer%20II.pdf,
bahwa, produksi udang yang meningkat membuat limbah kulit udang juga
meningkat. Limbah kulit udang ini akan diolah sebagai pakan ayam, kulit udang
strukturnya terdiri dari zat kitin sehingga untuk mengolah hal tersebut
digunakan nya bakteri Serratia marcescens yang memiliki enzim kitinase,
prosesnya dengan mendegradasi zat kitin tersebut. Hasil degradasi kitin
tersebut digunakan sebagai sumber karbon dan nitrogen untuk pertumbuhannya.
(Good way,1990). Bisa dibayangkan kalau saja, tidak ada bakteri ini, pasti
sudah menumpuk limbah kulit udang. Penelitian yang diunggah di http://digilib.itb.ac.id, pun mengulas hal
enzim kitinase yang di miliki oleh bakteri Serratia marcescens bahwa hal
tersebut dapat membuat bakteri Serratia marcescens memiliki sifat
antijamur, karena jamur memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin.
SOLUSI untuk penyakit yang diderita
akibat Serratia marcescens
Sudah
diulas sebelumnya, bahwa bakteri Serratia marcescens resisten terhadap
antibiotik karena r-faktor di plasmidnya. Pada artikel yang diunggah di http://www.kalbemed.com, bahwa Fluoroquinolon
terbukti dapat menyembuhkan beberapa kasus peritonitis Serratia
marcescens. Sedangkan untuk penyakit cacar putih pada terumbu
karang tanduk rusa, menurut saya lebih diperhatikan lagi untuk tidak pipis
ketika kita sedang bermain atau berenang di laut dan tidak membuang limbah dari
kamar mandi atau toilet ke laut langsung. Dan juga, untuk selalu menjaga kesehatan agar
sistem imun kita kuat sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh
bakteri apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Goodway, B., Chen, T., dan
Downton, J. Improved AVO fluid detection and lithology discrimination using Lame petrophysical parameters;
"λρ", "μρ", &
"λ/μfluid stack", from P and S inversions, 1997 CSEG
meeting abstracts, 148-151; 1997 SEG meeting abstracts, 183-186; 1999
EAGE meeting abstracts, 6-51.
Pelczar, dkk. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta: UI press. 2007
Susanti, Baiq H. Avertebrata. Jakarta:
FITK UIN jakarta press. 2012
Anonim. Peritonitis Serratia marcescens pada CAPD.
http://www.kalbemed.com/News/tabid/229/id/18666/Peritonitis-Serratia-marcescens-pada-CAPD.aspx.
2015 (Diakses pada tanggal 06 juni
2015 pukul 22.16 WIB)
Anonim. Serratia marcescens. http://www.sunysccc.edu/academic/mst/microbes/23smarc.htm.
(Diakses pada tanggal 06 juni 2015 pukul 20.42 WIB)