TAHUKAH
KAMU BAKTERI Serratia marcescens ? APAKAH BERBAHAYA?
( credits : http://en.citizendium.org/wiki/Serratia_marcescens
)
Klasifikasi Serratia
marcescens
Kingdom :
Bakteri
Phylum :
Proteobakteri
Class : Gamma
Proteobakteri
Ordo :
Enterobacteriales
Famili :
Enterobacteriaceae
Genus :
Serratia
Spesies : Serratia
marcescens (http://en.citizendium.org/wiki/Serratia_marcescens)
Apa itu Serratia marcescens?
Serratia
marcescens adalah bakteri gram negatif, berbentuk batang atau bacillus,
bersifat motil karena mempunyai flagela peritrik, sifat menurut kebutuhan
oksigennya adalah fakultatif anaerob (lebih memilih oksigen namun tetap bisa
hidup dalam keadaan sedikit oksigen), dapat tumbuh dalam kisaran suhu 5-40 0C dan dalam kisaran pH 5-9 (Mary
glowgoski,2011). Menurut artikel yang diunggah di http://en.citizendium.org, bakteri
ini familier sebagai bakteri yang biasanya mengkontaminasi cawan petri di
laboratorium, koloninya berwarna merah karena bakteri ini menghasilkan
prodigiosin(pigmen yang menyebabkan warna tsb.). Sebagai perbedaan Serratia
marcescens dengan 438 strain Enterobacteria dan pseudomonadaceae bakteri
ini dapat melakukan hidrolisis kasein, memproduksi metaloproteinase yang
memungkinkan interaksi sel ke matriks ekstraselular, proses metabolisme yang
berbeda menurunkan triptofan dan sitrat, dimana sitrat sebagai sumber karbon,
menghasilkan asam laktat yang dihasilkan dari oksidasi dan fermentasi. Memiliki
enzim kitinase, lipase, chloroperoxidase dan protein ekstraseluler. Mempunyai
sifat resisten terhadap antibiotik karena memiliki r-faktor di plasmid (gen
yang mengkode untuk resistensi antibiotik)
Dimana habitat/ditemukannya bakteri
ini ?
Habitat
normal bakteri Serratia marcescens ditemukan pada air, tanah, tanaman
serta flora normal pada usus manusia. Ditemukan juga pada roti yang lembap
karena bakteri ini juga dapat menyerang makanan, selain itu ditemukan sebagai
sebab infeksi nokosomial (infeksi yang terjadi ketika masuk rumah sakit).
Penularannya lewat air, cairan, suntikan maupun kontak langsung. (Mary
glowgoski,2011)
Kapan, bagaimana dan kenapa berperan dalam hal positif dan negatif
? (keuntungan dan kerugian)
Pada
sebuah artikel yang diunggah pada http://www.sunysccc.edu
, karena memiliki morfologi yang unik yaitu warna koloninya yang merah, Serratia
marcescens digunakan untuk melacak transmisi atau pergerakan bakteri karena
dulunya bakteri ini dikira tidak bersifat patogen untuk manusia sehingga pada
tahun 1951 & 1952 digunakan oleh US army/ angakatan laut amerika untuk
menjalankan misi rahasia yang disebut “operasi sea-spray” untuk mempelajari
arus angin yang diduga membawa senjata biologis. Namun dampaknya malah
menyebabkan meningkatnya penderita pneumonia dan infeksi saluran kemih.
Bakteri
ini merupakan bagian flora normal usus manusia, karena berperan dalam meragikan
laktsosa (astrid,2008). Dan menurut penelitian yang diunggah di http://pediatrics.aappublications.org/, Serratia
marcescens menjadi berbahaya ketika jumlahnya melebihi batas apalagi sampai
keluar dari usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, berlaku untuk orang
dewasa hingga bayi. Ketika menjadi penyebab gangguan pencernaan, pada tinja nya
ditemukan bakteri ini. Menurut Uyung Pramudiarja lewat http://health.detik.com, apabila air laut
tercemar kotoran manusia yang terdapat Serratia marcescens dapat
menyebabkan penyakit cacar putih pada terumbu karang tanduk rusa. Hal ini
tentunya merusak salah satu keindahan alam. Bakteri Serratia marcescens
dapat menyebabkan hal tersebut karena memiliki enzim kitinase yang dapat memicu
kerusakan. Terumbu karang tanduk rusa yang terdapat dilaut merupakan hewan laut
yang masuk kedalam filum porifera, yang strukturnya merupakan zat kitin. (Baiq
H.S.,2012)
Selain
itu, beberapa penelitian juga mengemukakan manfaat keberadaan bakteri Serratia
marcescens. Salah satunya adalah penelitian yang sempat diunggah di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17707/4/Chaptrer%20II.pdf,
bahwa, produksi udang yang meningkat membuat limbah kulit udang juga
meningkat. Limbah kulit udang ini akan diolah sebagai pakan ayam, kulit udang
strukturnya terdiri dari zat kitin sehingga untuk mengolah hal tersebut
digunakan nya bakteri Serratia marcescens yang memiliki enzim kitinase,
prosesnya dengan mendegradasi zat kitin tersebut. Hasil degradasi kitin
tersebut digunakan sebagai sumber karbon dan nitrogen untuk pertumbuhannya.
(Good way,1990). Bisa dibayangkan kalau saja, tidak ada bakteri ini, pasti
sudah menumpuk limbah kulit udang. Penelitian yang diunggah di http://digilib.itb.ac.id, pun mengulas hal
enzim kitinase yang di miliki oleh bakteri Serratia marcescens bahwa hal
tersebut dapat membuat bakteri Serratia marcescens memiliki sifat
antijamur, karena jamur memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin.
SOLUSI untuk penyakit yang diderita
akibat Serratia marcescens
Sudah
diulas sebelumnya, bahwa bakteri Serratia marcescens resisten terhadap
antibiotik karena r-faktor di plasmidnya. Pada artikel yang diunggah di http://www.kalbemed.com, bahwa Fluoroquinolon
terbukti dapat menyembuhkan beberapa kasus peritonitis Serratia
marcescens. Sedangkan untuk penyakit cacar putih pada terumbu
karang tanduk rusa, menurut saya lebih diperhatikan lagi untuk tidak pipis
ketika kita sedang bermain atau berenang di laut dan tidak membuang limbah dari
kamar mandi atau toilet ke laut langsung. Dan juga, untuk selalu menjaga kesehatan agar
sistem imun kita kuat sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh
bakteri apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Goodway, B., Chen, T., dan
Downton, J. Improved AVO fluid detection and lithology discrimination using Lame petrophysical parameters;
"λρ", "μρ", &
"λ/μfluid stack", from P and S inversions, 1997 CSEG
meeting abstracts, 148-151; 1997 SEG meeting abstracts, 183-186; 1999
EAGE meeting abstracts, 6-51.
Pelczar, dkk. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta: UI press. 2007
Susanti, Baiq H. Avertebrata. Jakarta:
FITK UIN jakarta press. 2012
Anonim. Peritonitis Serratia marcescens pada CAPD.
http://www.kalbemed.com/News/tabid/229/id/18666/Peritonitis-Serratia-marcescens-pada-CAPD.aspx.
2015 (Diakses pada tanggal 06 juni
2015 pukul 22.16 WIB)
Anonim. Serratia marcescens. http://www.sunysccc.edu/academic/mst/microbes/23smarc.htm.
(Diakses pada tanggal 06 juni 2015 pukul 20.42 WIB)


yang berlebihan itu memang tidak baik :D,,, ada manfaat ada efek samping dan ada solusi #pasti..
BalasHapusartikel ini sudah menginformasikan bakteri Serratia marcescens dengan sangat lengkap memberikan wawasan tambahan bagi para pembacanya :D.... sedikit saran berdasarkan sumber yang saya baca ternyata bakteri ini bisa dihambat pertubuhannyadengan mengkonsumsi madu hutan
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/161/jtptunimus-gdl-ekonanings-8022-4-babv.pdf
terimakasih sekali kak anggit atas sarannya,iyah kak anggit saya pun setuju karena.. saya membaca manfaat madu hitam di http://www.madu-hitam.com/ bahwa salah satu manfaat nya adalah menjaga daya tahan tubuh, bakteri serratia m. kan termasuk bakteri oportunis, apabila daya tahan tubuh kita kuat.. kita tdk akan kena dampak negatif nya
HapusHello mazidaah bagus sekali artikelmu itu ;) artikelmu hampir sama seperti festi yang membahas bakteri penyeabb penyakit yang ditimbulkan dari rumah sakit. Kalau pada bakteri Morganella bisa diobati dgn Fluoroquinolon ternyata bakteri Serratia marcensens ini juga ada obat untuk menyembuhaknnya yaitu gentamisin yang sudah muncul pada tahun 1970-an. Namun obat ini akan efektif bila dibantu dengan campuran antibiotic lainnya, dan kamu bisa lihat informasi tambahan ini di http://www.antimicrobe.org/b26.asp semoga bermanfaat yaa..
BalasHapushello juga kak firdhani.. hehehe iyah kak, saya setuju dengan itu, karena bakteri Serratia marcescens merupakan bakteri gram negatif.. dan menurut http://milissehat.web.id/?p=999 merupakan obat antibiotik yang ampuh untuk infeksi berat dan bakteri gram negatif
Hapushay mazidahh, penjelasan yang sangat lengkap mengenai bakteri Serratia marcescens. Seperti yang telah di jelaskan mazidah bahwa Serratia marcescens ini dapat menyebabkan penyakit, saya setuju dengan pernyataan itu. Dan ternyata ada suatu kejadian yang membuktikan bahwa penyakit yang disebabkan bakteri ini bisa berasal dari air ketuban yang terminum oleh bayi, sehingga membuat bayi tersebut terserang penyakit yg disebabkan oleh Serratia marcescens. Info ini dapat dilihat pada http://rizkysutji.blogdetik.com/2008/12/21/serratia-marcescens/. Semoga dapat membantu wawasan kita semua. terima kasih :)
BalasHapushay juga farisa... yup, saya juga sudah membaca artikel tersebut sebelumnya, jadi saya kaitkan ya.. dengan bakteri serratia m. yang merupakan penyebab infeksi nokosomial atau infeksi yang di akibatkan atau berasal dari lngkungan rumah sakit.. yg awalnya tdk terinfeksi namun krna lingkungan RS yang kurang dijaga, akhirnya terjadilah infeksi..seperti yang di ulas di artikel ini http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-6-3.pdf bahwa memang bakteri tersebut bakteri yang paling banyak di tempat perinatologi
Hapusdari artikel lain yg saya baca juga (baru aja baca), Pemanfaatan protein insektisidal dari bakteri entomopatogen Serratia marcescens berpotensi dalam menekan pertumbuhan serangga hama. dengan cara melakukan pemurnian protein insektisidal dari Serratia marcescens untuk mengetahui tingkat toksisitasnya terhadap larva serangga hama Tenebrio molitor. Protein insektisidal dimurnikan dengan metode presipitasi dengan ammonium sulfat, dialisis, dan kromatografi penukar ion. Selain itu juga dilakukan uji toksisitas terhadap larva serangga T. molitor instar II-III serta penentuan nilai LC50. Protein yang telah dimurnikan kemudian dianalisis bobot molekulnya. Hasil menunjukkan adanya pita protein yang berukuran 30.42 KDa sampai dengan 95.29 KDa. Berdasarkan hasil penelitian, protein insektisidal S. marcescens merupakan protein toksin yang bersifat oral dengan nilai LC 50terendah yang ditunjukkan oleh protein insektisidal fraksi B, yaitu pada konsentrasi 4.82 μg/ml.
BalasHapusseperti itu.. terimakasih Mazidah.. :D
sumber:
Putri Jumiarti. PEMURNIAN DAN KARAKTERISASI PROTEIN INSEKTISIDAL DARI BAKTERI ENTOMOPATOGEN Serratia marcescens. http://www.researchgate.net/publication/256292154_PEMURNIAN_DAN_KARAKTERISASI_PROTEIN_INSEKTISIDAL_DARI_BAKTERI_ENTOMOPATOGEN_Serratia_marcescens_PUTRI_JUMIARTI. 2015
terimakasih atas tambahannya firda.. saya sangat setuju, pastinya ini kembali lagi ke pembahasan yang sudah saya ulas bahwa Serratia marcescens mempunyai enzim kitinase
Hapushaii mazidah, pemaparan yang mazidah sajikan sudah cukup menarik dan informatif sekali. saya setuju dengan pemaparan mazidah mengenai solusinya / pencegahannya. sedikit ingin menambahkan Beberapa upaya telah dilakukan untuk mencegah
BalasHapusinfeksi pada pasien antara lain,
• Trimethoprim-sulfamethoxazole sebagai antibiotik
profilaksis, namun makin hari makin banyak
bakteri yang mulai resisten.
• Ciprofloxacin juga telah dipakai sebagai antibiotik
profilaksis untuk mengurangi infeksi bakteri Gram
negatif namun tidak untuk Gram positif.
• Profilaksin antigungal fluconazole telah dapat
menurunkan insidens candidiosis, namun
tampaknya telah muncul pula spesies candida yang
resisten terhadap fliconazole.
• Trimethoprim-sulfamethoxazole sebagai pencegahan
terhadap Pneumocystis carinii tampaknya
cukup efektif dan tetap direkomendasikan
untuk pasien keganasan yang mendapat pengobatan
glikokortikoid.
• Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tidak
boleh diabaikan. Isolasi sederhana perlu diterapkan
untuk pasien neutropenia, kebiasaan mencuci
tangan bagi dokter, perawat, dan pengasuh perlu
harus selalu diingatkan, aliran udara dalam kamar
cukup baik, sehingga mengurangi paparan
mikroba pada pasien.
• Beberapa institusi juga merekomendasikan untuk
selalu memasak makanan dengan baik, terutama
untuk menghindari infeksi jamur.
• Menjaga pencemaran dari polusi bahan bangunan
untuk mencegah infeksi Aspergillus.
• Ventilasi kamar perlu diperhatikan kebersihannya
untuk mencegah infeksi Legionella.
selebihnya bisa di cek di http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/3-4-7.pdf
teriimakasih mazidah :-)
wah.. terimakasih sekali selly atas tambahannya... karena memang yang saya sebutkan hanya antibiotik yang umum digunakan saja.. ternyata masih banyak lagi jenisnya
HapusMazidah..artikelnya menarik sekali :) Bakteri merah, uniknya warnanya cantik tapi memiliki sisi positif dan negatifnya. Materi yang disampaikan oleh Mazidah sudah sangat jelas sekali dan menggambarkan secara luas menenai bakteri Serratia marcescens.
BalasHapusMazidah saya ingin menambahkan saja dari pemanfaatan bakteri Serratia marcescens yaitu untuk pemanfaatan limbah pengolahan agar sebagai komponen medium produksi selulase.
Dapat dilihat selengkapnya pada link jurnal dibawah ini
www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/.../99/65
oleh YN Fawzya - 2014
Terimakasih Mazidah, semoga bermanfaat untuk kita semua :)
hani... terimakasih sekali atas tambahannya, ternyata bakteri Serratia marcescens memiliki enzim selulase dan sangat bermanfaat.. nice comment hani
Hapusartiekl yang bagus dan menarik sekali mazidah, ingin menambahkan sedikit dari jurnal yang saya baca ternyata si bakteri ini pun memproduksi prodigiosin yaitu pigmen merah yang dihasilkan oleh bakteri Serratia marcescens,
BalasHapusmerupakan me-tabolit sekunder dari famili tripyrrole yang sudah digunakan secara luas dalam pengobatan sebagai antibiotik multi-fungsi, baik sebagai antibakteri maupun antifungi.Hasil penelitian menunjukkan pigmen merah dihasilkan oleh S. marcescens ketika dibiakkan pada media agar LB dan NB. Pigmentasi merah terlihat cukup bervariasi dengan penambahan Fe2+ dan Ca2+ pada konsentrasi yang berbeda. Semakin tinggi konsentrasi Fe2+, semakin pekat warna merah yang dihasilkan, sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Ca2+, semakin berkurang ke-pekatannya.
info selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini yaa http://www.academia.edu/10065618/Pengaruh_Media_terhadap_Produksi_Prodigiosin_Isolat_Bakteri_Entomopatogen_Serratia_marcescens_Asal_Wereng_Batang_Cokelat
gomawo mazidah :D
wah.. terima kasih sekali amel... penambahan yang sangat informatif yaah.. karena di atas saya hanya mengulas bahwa prodigiosin penyebab bakteri tsb berwarna merah.. ternyata pigmen ts ada manfaatnya.. trmsksh amel
Hapussama-sama mazidah, saling melengkapi dan menambahkan informasi yaa agar lebih banyak lagi wawasan yang kita dapat :D
Hapussiap amel... smangat saling mengingatkan dan memberi tahu ya
HapusPenjelasan yang lengkap, bakteri ini menunjukkan bahwa tidak semua bakteri memiliki peranan yang negatif saja ataupun peranan yang positif saja, kenyataanya bakteri ini memiliki peran keduanya. Izin menambahkan untuk melengkapi artikel di atas, bahwa sebenarnya ada peran dari Serratia marcescens yang belum diungkap, dari sumber yang saya baca menyatakan bahwa beberapa peneliti telah menyampaikan beberapa mikroba yang diketahui memiliki kemampuan dalam mendegradasi minyak, salah satunya yaitu bakteri Serratia marcescens. Selengkapnya dapat dilihat pada http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/582/324.
BalasHapusArtikel super, terima kasih mazidah :)
terimakasih saudari anna, tambahan yang sangat informatif yah.. ternyata bakterinya memanfaat kan minyak nya menjadi energi melalui proses aerobik dan anaerobik ... nice info yah cantik
HapusCukup informatif ya artikel ini Mazidah :) Mau menambahkan saja bahwa ternyata masih ada lagi manfaat yang sudah disebutkan diatas yaitu Serratia marcescens memiliki manfaat di bidang lain, yaitu dapat mengolah limbah kertas atau pulp. Diduga bakteri ini berperan dalam proses penyisihan lignin dalam limbah tersebut. Info selengkapnya bisa di akses pada http://id.scribd.com/doc/224284588/Serratia-marcescens#scribd :)
BalasHapusterimakasih neng nihlah, tenryata masih ada manfaatnya yah.. mungkin ini berhubungan dengan bahwa serratia marcescens memiliki enzim selulase yang di infokan hani..
HapusArtikel yang sangat menarik Mazidah, pada artikel ini dibahas bahwa Serratia marcescens mempunyai peran menguntungkan dan peran merugikan. Disini saya akan menambahkan peran menguntungkan dari Serratia marcescens. Alternaria porri menyebabkan penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah dengan gejala bercak warna kelabu keunguan pada daun, di dalamnya tampak garis melingkar seperti cincin, bercak membesar membentuk cekungan. Penyakit ini sangat merugikan para petani bawang merah namun tenyata penyakit bercak ungu biasa dikendaikan dengan menggunakan fungisida, namun pengendalian tersebut menimbulkan dampak negatif seperti tercemarnya lingkungan, residu yang tertinggal pada tanaman sehingga berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Diperlukan cara pengendalian penyakit yang ramah lingkungan dengan menggunakan bakteri agens hayati. Salah satu bakteri agens hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) yang bersifat ramah terhadap lingkungan adalah bakteri
BalasHapusSerratia marcescens. Bakteri S. marcescens dilaporkan memproduksi prodigiosin yang bersifat antifungi, antibakteri, algicidal, antiprotozoal, aktivitas antimalaria, immunosuppressif dan aktivitas antikanker.
Adapun nfo lebih lengkap dapat diaskes pada:
http://www.scribd.com/doc/254640263/Aktivitas-Antifungi-Serratia-marcescens-terhadap-Alternaria-porri-Penyebab-Penyakit-Bercak-Ungu-Secara-in-Vitro#scribd
Terima kasih Mazidah :)
.
terimakasih dian, alhamdulilah jika bermanfaat,,, btw nice info yah dian... hal yang dian paparkan sepertinya berhubungan dengan ulasan di artikel bahwa ada penelitian yang mengatakan bahwa serrratia marcescens sebagai antifungi karena enzim kitinasenya
Hapusawesome :D pemaparan di atas sudah sangat lengkap sekali.. bahaya juga ya kalau Serratia marcesens ada di laut, soalnya minggu lalu saya ke laut sempat bermain dan sempat pula tenggelam dengan tidak sengaja menelan air laut :"(
BalasHapusdilihat dari peran positif dan negatifnya saya izin menambahkan ya neng, Serratia marcesens berperan juga sebagai penghasil biosurfaktan jenis lipopeptida dan lipoprotein. sedangkan biosurfaktan berfungsi dalam Biodegradabilitas, Ketoksikan rendah, ketersediaan bahan baku, dan bernilai ekonomi. (sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22664/4/Chapter%20II.pdf)
Selain itu juga timbul dampak negatif terhadap lingkungan serta terhadap organisme bukan sasaran. Pemanfaatan protein insektisidal dari bakteri entomopatogen Serratia marcescens berpotensi dalam menekan pertumbuhan serangga hama. Penelitian ini bertujuan melakukan pemurnian protein insektisidal dari S. marcescens dan mengetahui tingkat toksisitasnya terhadap larva serangga hama Tenebrio molitor. Protein insektisidal dimurnikan dengan metode presipitasi dengan ammonium sulfat, dialisis, dan kromatografi penukar ion. (sumber : http://www.researchgate.net/profile/Putri_Jumiarti/publication/256292154_PEMURNIAN_DAN_KARAKTERISASI_PROTEIN_INSEKTISIDAL_DARI_BAKTERI_ENTOMOPATOGEN_Serratia_marcescens_PUTRI_JUMIARTI/links/00b7d522190405af3b000000.pdf)
teşekkür ederim mazidah :)
hehe terimakasih neng indah di rumah, semoga bermanfaat.. terimakasih juga sudah menambhakan info manfaat lainnya
Hapusterimaksih kembali neng Mazidah :")
Hapusartikel yang sangat menarik mazidah :)
BalasHapuspemaparan tentang bakteri Serratia marcescens yang sangat jelas dan informatif, menambah wawasan.
Kitinase adalah enzim yang mendegradasi kitin menjadi N-asetilglukosamin, degradasi kitin dapat
dilakukan oleh organisme kitinolitik dengan melibatkan enzim kitinase. Organisme pendegradasi kitin
umumnya berasal dari kelompok mikroorganisme diantaranya adalah dari kelompok bakteri. Bakteri
yang dilaporkan memiliki aktivitas kitinolitik adalah salah satunya bakteri Serratia marcescens. informasi ini bisa dilihat selegkapnya di link berikut https://jpsmipaunsri.files.wordpress.com/2010/11/0934-37-d-muharni-genap.pdf
sumber : Suzuki, K., Taiyoji, N. Sugawara, N. Nikaidou, B.
Henrissat, and T. Watanabe, 1999, The Third Chitinase
gene (chi C) of Serratia marcescens 2170 and the
Relationship of its Product to Other Bacterial Chitinases.
Biochem. J., 343 : 587 - 596.
terimakasih, semoga bermanfaat :)
.
terimakasih neng euis, iyap betul sekali infonya euis nih
Hapustentunya enzim kitinase tersebut sudah seperti yang dijelaskan bermanfaat sebagai antifungi dll
Trimakasih mazidah artikelnya sangat informatif, saya ingin menambahkan dari skripsi mahasisiwi IPB Serratia marcescens diduga memiliki gen-gen yang menyandikan komplek toksin yang
BalasHapusberpotensi sebagai salah satu penghasil protein insektisidal. Oleh karena itu perlu
dilakukan pemurnian serta karakterisasi protein insektisidal dari S. marcescens.
Sementara itu, faktor-faktor virulensi S. marcescens terhadap manusia akan
dikendalikan oleh gen-gen yang menyandikan nuklease, hemolisin, lipopolisakarida, dan
protease (Leopold Kurz et al. 2013)
http://www.researchgate.net/publication/256292154_PEMURNIAN_DAN_KARAKTERISASI_PROTEIN_INSEKTISIDAL_DARI_BAKTERI_ENTOMOPATOGEN_Serratia_marcescens_PUTRI_JUMIARTI
sama2 sifa... terimakasih juga atas infonya tentang manfaat lain pada serratia marcecscens.. jadi selain menguntungkan dapat merugikan juga yah
Hapusartikelnya bagus Mazidah :) ternyata Serratia marcescens banyak manfaatnya. Izin menambahkan sedikit, semoga berkenan :) dalam sumber yang saya baca selama empat dekade terakhir, S. marcescens telah muncul sebagai patogen-kesehatan terkait yang penting. Infeksi organisme ini merupakan biaya yang nyata dalam hal morbiditas pasien dan penggunaan antibiotik. Dalam cahaya dari resistensi antimikroba beberapa ditunjukkan oleh S. marcescens, adalah penting bahwa dokter mengevaluasi kerentanan antimikroba dari isolat klinis berdasarkan data yang diberikan oleh laboratorium mikrobiologi dan pada pengaturan klinis infeksi, sebelum pemilihan terapi yang tepat.
BalasHapusSumber: http://www.antimicrobe.org/b26.asp semoga bermanfaat :)
terimakasih heti.. selalu berkenan kok :)
Hapusiyap heti, infonya saya setuju.. sepertinya info heti masihberhubungan dengan faktor resistensi serratia marcecscens terhadap antibiotik dan dibutuhkan obat yang khusus untuk pengobatannta.. seperti dalam tambahan milik selly, kak firda dan kak anggit
Waah, artikel yang dibuat Mazidah sangat informatif dan bagus sekali. Saya ingin menambahkan sedikit bahwa Serratia marcescens adalah salah satu spesies bakteri patogen oportunistik dari famili Enterobacteriaceae. Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah motil (bergerak), berbentuk batang, anaerob fakultatif, berdiameter 0,5-0,8 µm dan panjang 0,9-2 µm. Spesies ini dapat tumbuh pada suhu 5–40 °C dan secara alami ditemukan di tanah, air, dan permukaan tanaman. Pada orang dewasa, Serratia marcescens bersifat patogen, yakni dapat menginfeksi saluran kencing, saluran pernapasan (pneumonia), infeksi mata, meningitis, dan infeksi pada kulit yang terluka. Sedangkan pada anak-anak, Serratia marcescens menginfeksi saluran pencernaan. Serratia marcescens juga dapat menginfeksi terumbu karang, terutama jenis Acropora palmate. Wah, ternyata bakteri ini memiliki banyak dampak negatif bagi ekosistem. Dapat dilihat lebih lanjut pada http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17707/4/Chaptrer%20II.pdf. Semoga tambahannya bisa menajdi pelengkap bagi artikel yang Mazidah buat yaa.
BalasHapusTerima kasih dan semoga bermanfaat^^
terimakasih sekali evin.. iyap, saya sangat setuju sekali dengan tambahannya evin, memang di indonesia ini banyak laporan tentang penyakit yang disebab kan Serratia marcescens itu.. nice info vin
HapusKembali kasih Mazidah^^
HapusWah, kita harus terus wasapada dan perduli pada diri kita sendiri dengan keberadaan mikroorganisme yang sangat berbahaya, contohnya pada bakteri Serratia marcescens. Artikel yang dipaparkan Mazidah sangat bermanfaat bagi kita, jadi kita mengetahui karakteristik maupun penyebab penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini.
iyah evin.. jadi ternyata kita harus selalu menjaga kesehatan karena bakteri ini oportunsi pada tubuh yang lemah.. hihi
HapusArtikel yang menarik :) Sedikit menambahkan Bakteri S. Marcescens ternyata dapat memproduksi prodigiosin yang bersifat antifungi, antibakteri, algicidal, antiprotozoal, aktivitas antimalaria, immunosuppressif dan aktivitas antikanker. Setuju dengan pernyataan bahwa Serratia marcescens adalah organisme yang dapat menghasilkan enzim kitinase dan menjadi salah satu dari bakteri yang paling efektif untuk mendegradasi kitin. Dan ternyata kitinase dari S. Marcescens dapat menjadi biopestisida untuk mengontrol organisme pengganggu tanaman yang disebabkan oleh cendawan yang struktur dinding selnya dari kitin seperti Alternaria porri sejenis cendawan yang dapat menyebabkan penyakit bercak ungu pada bawang merah dan sangat merugikan karena dapat menurunkan produksi hingga 40%.
BalasHapusSelengkapnya >>> http://www.scribd.com/doc/254640263/Aktivitas-Antifungi-Serratia-marcescens-terhadap-Alternaria-porri-Penyebab-Penyakit-Bercak-Ungu-Secara-in-Vitro#scribd
Terima Kasih :)
Dela Rahma
terimakasih kak dela hehehe,
Hapuswah, ternyata banyak manfaat nya yah piigmen milik serratia marcescens itu.. sblmnya sudah diinfokan oleh amel.. dan ternyata kak dela menambah kan lebih banyak lagimanfaat nya
trmksh kak..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel yang paparkan oleh mazidah sangat menarik sekali. saya hanya ingin menambahkan tentang pengobatan yang di akibatkan pada bakteri ini Dalam hal pengobatan, antibiotik yang digunakan untuk infeksi pada manusia adalah Cephalosporins, Gentamicin, dan Amikacin. Namun, sebagian bakteri ada yang resistan dengan beberapa antibiotik karena banyaknya faktor R di dalam plasmid.. Antibiotik itu adalah PROCEPIM yang tiap vialnya mengandung Cefepime HCl yang telah dicampur dengan L- arginine steril setara dengan cefepime 1 g. Cefepime merupakan antibiotik sefalosporin generasi ke empat yang mempunyai spektrum luas, efektif terhadap bakteri gram-positif dan
BalasHapusgram-negatif termasuk terhadap strain yang resisten terhadap aminoglikosida atau sefalosporin generasi ketiga seperti ceftazidime. Cefepime memiliki kestabilan yang tinggi terhadap hidrolisis betalaktamase dan menunjukkan penetrasi yang cepat ke dalam dinding sel bakteri gram-negatif. dapat di lihat di sini selengkapnya https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/isi.pdf
terimakasih festi..
Hapuswah, ternyata ada obat lain yang lebih ampuh drpd gistamin, krna sblmnya ada yang menambhkan tntg pemberian gistamin untuk serratia matcecscens
semoga penambahan festi ini bermanfaat ya
artikel mazidah sangat menarik tentang makhluk mikro ini, saya ingin menambahkan Mekanisme kerja bakteri serratia marcescens ini, yaitu dengan Degradasi kitin terutama dilakukan oleh mikroorganisme, dimana kitin dapat merupakan sumber karbon dan nitrogen untuk pertumbuhannya (Goodway,1990). Terdapat dua macam lintasan perombakan kitin,lintasan perombakan kitin yang belum diketahui disebut kitinoklastik, sedangkan jika lintasan tersebut melibatkan hidrolistik ikatan (1,4) glikosida, maka prosesnya disebut kitinolitik. Hidrólisis ikatan ini dilakukan oleh enzim kitinase, eksokitinase memecah bagian diasetilkitobiosa dari ujung nonreduksi suatu rantai kitin sedangkan endokitinase memecah bagian ikatan glikosida rantai kitin secara acak dan menghasilkan diasetilkitobiosa sebagai hasil utama yang bersama-sama dengan triasetilkitobiosa akan dirombak secara perlahan menjadi disakarida dan monosakarida. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17707/4/Chaptrer%20II.pdf
BalasHapusthnks mazidaah cantiks :)
terimakasih suadah...
Hapushehehe iyap, penambahan yang bermanfaat sekali suadah terimakasih atas penjelasannya
assalamualaikum mazidah^&^ artikel kamu membuat saya lebih mengetahui bakteri Serratia marcescens :) saya ingin menambahkan jurnal yang saya baca bahwa S. marcescens memiliki kisaran inang yang luas, tidak terbatas pada serangga hama, tetapi juga bakteri patogen tanaman, sehingga pemanfaatannya untuk pengendalian hayati tidak terbatas pada pengendalian terhadap serangga hama, tetapi juga untuk mengendalikan bakteri patogen tanaman, seperti penyakit hawar daun padi atau kresek yang disebabkan oleh X. oryzae pv. oryzae , karena S. marcescens menghasilkan pigmen merah prodigiosin yang memiliki aktivitas antibakterial. Identifikasi dan karakterisasi gen penyandi protein insektisidal yang dihasilkan S. Marcescens perlu dilakukan, karena berpotensi untuk dijadikan sumber gen ketahanan dalam pengembangan tanaman transgenik tahan serangga hama dan penyakit tanaman. mazidah bisa lihat penelitiannya di referensi ini terimakasih :D
BalasHapushttp://biogen.litbang.pertanian.go.id/wp/wp-content/uploads/downloads/2012/06/agrobiogen_7_2_2011_85-95.pdf
waalaikumsalam, terimakasih mam ayu
Hapuswah, info yang sangat bermanfaat sekali mam,
memang sudah diulas dan ditambahkan dr teman2 yg lain bahwa serratia marcescens berfungsi sebagai antifungi dan untuk membasmi hama pada tumbuhan
jadi, ternyata salah satu contoh hamanya adalah wereng.. trmksh untuk info yang sangat spesifik
Holaaa mazidah :D wah bakteri Serratia marcescens ini banyak sekali manfaat nya yaa dibandingkan bakteri nonfotosintetik yang lain ^^
BalasHapusNah ingin menambahkan untuk manfaat baik yang lain lagi dari bakteri ini dari sumber http://primaagrotech.com/id/product/bt-plus.html
Bakteri merah "Serratia marcescens" yang toksisitasnya bersifat kontak untuk ulat tanah, ulat daun, nematoda dan kutu. Bakteri ini menghasilkan enzim hidrolitik yang bersifat toksin. Infeksi bakteri merah pada hama dapat terjadi melalui stilet, ketika hama sedang mencucuk dan menghisap cairan tanaman. Bakteri merah mempunyai sebaran inang yang cukup luas pada serangga sasaran, seperti Spodoptera sp., Plutella sp., Crocidolomia sp., dan kutu.
Serratia marcescens masih dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kedalaman 1 m dari permukaan tanah. Hal ini dapat membuat Serratia marcescens juga dapat menginfeksi ulat tanah dan nematoda.
Terima kasih :D
holaaaa mam audina... terimakasih hehehe
Hapuswah, penambahan yang informatif sekali mam.. ternyata serratia marcescens memiliki enzim hidrolitik yaaa
nice info
tambahan informasi untuk Mazidah silahkan baca article tentang Serratia marcescens: The Miracle Bacillus di link berikut https://answersingenesis.org/biology/microbiology/serratia-marcescens-the-miracle-bacillus/ article nya menarik loh Mazidah terima kasih :D
BalasHapushehehe terimakasih raihan, sangat lengkap sekali yah cerita asal-usul tentang serrata marcescens nya.. sblmnya juga saya pernah membaca tntg hal itu bahwa awalnya bakteri serratia marcecscens dianggap sebagai keajaiban roti yang ada darah paus nya..
Hapusthnks anyway.. so nice
artikelnya sangat informatif dan jeas sekali mazid...
BalasHapussaya hanya ingin menambhakan sedikit pengetahuan tentang bakteri ini Dulunya bakteri ini disebut Monas prodigiosus atau Bacillus prodigiosus. Namun sejak tahun 1920-an, seorang apoteker Venesia bernama Bartolomeo Bizio mengganti nama spesies ini menjadi Serratia dari nama seorang fisikawan, Serafino Serrati, dan marcescens yang berarti "memudar" (karena bakteri ini dapat mengalami pemudaran warna koloni).
sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Serratia_marcescens
trimakasih amzidah,,, semoga bermanfaat :D
terimakasih tehgina...
Hapuswah, ternyata seperti itu yaaa.. terimakasih atas penambahan yang sangat informatif hehehe
wah... menarik sekali artikel yang dibuat oleh mazidah, setelah membacanya saya jadi tahu bahwa bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan itu sangat banyak, salah satunya yaitu bakteri yang dibahas dalam artikel mazidah Serratia marcescens. menurut sumber yang saya baca bakteri Serratia marcescens bukan saja menyebabkan gangguan pencernaan, tetapi juga dapat menimbulkan infeksi pada saluran kencing, saluran pernapasan (pneumonia), infeksi mata, meningitis, dan infeksi pada kulit yang terluka. Sedangkan pada anak-anak, Serratia marcescens menginfeksi saluran pencernaan. Karena Serratia marcescens juga menginfeksi saluran pencernaan manusia, maka kotoran manusia dari hasil pencernaan yang terinfeksi tersebut dapat mematikan terumbu karang jenis tanduk rusa (Acropora palmate ). Penyakit cacar putih (white-band disease ) menyerang Acropora palmate di perairan Karibia. Penyakit cacar putih menyerang daging dari kulit karang yang tipis dan menguliti jaringan hidup dari cabang-cabangnya sehingga meninggalkan kerangka batu kapur mati. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sumber berikut: https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/isi.pdf
BalasHapusTerima kasih mazidah :) semoga bermanfaat :)
terimakasih windy hehehe
Hapuswah, ternyata banyak juga infeksi yang disebabkan oleh serratia marcecscens ini..
nice info windy
banyak juga ya bakteri yang nosocomial infection, bakteri S. marcescens ini juga bersifat demikian. oya medical journal yang sekelumit zakiyah baca disebutkan bahwa bakteri banyak ditemukan di makanan, terutama bertepung. dahulu bakteri ini menggunakan banyak nama salah satunya adalah Chromobacterium prodigiosum, namun pada tahun 1823 oleh Bizio ditetapkan dengan nama S. marcescens ini. dahulu juga bakteri ini diduga tidak bersifat patogen, namun setelah ada review pada tahun 1896 oleh profesor scheurlen di universitas Strasbourg bakteri ini bersifat patogenik dan menyebabkan kematian thank jida :) http://jmm.sgmjournals.org/content/46/11/903.full.pdf
BalasHapusiyah neng, ternyata dilingkungan RS pun kita hrs selalu berwaspada
Hapusterimakasih neng, atas info tambahan tentang asal-usul bakteri Serratai marcescens
artikel yang sangat menarik mazidah, setuju dengan mazidah bahwa Serratia marcescens memproduksi enzim kitinase, lipase, chloroperoxidase, dan protein ekstraseluler seperti HasA. Serratia marcescens juga memproduksi prodigiosin sehingga membentuk warna merah, sebelumnya dijelaskan pada comment amel bahwa efek konsentrasi Ca dan Fe terhadap produksi prodigiosin, prodigiosin ini juga dipengaruhi konsentrasi Nacl (http://jmm.sgmjournals.org/content/46/11/903.full.pdf) Terima Kasih Mazidah
BalasHapushehehe terimakasih juga liya.. semoga bermanfaat
Hapusterimakasih juga utuk penambhan infonya... hehe
Pengendalian serangga hama merupakan masalah utama yang dihadapi
BalasHapusolah para petani Indonesia, namun belum ada solusi tepat dalam penanganannya.
Penggunaan insektisida berbahan aktif kimia yang selama ini dilakukan
menimbulkan dampak negatif seperti resistensi, resurgensi, dan fenomena biotipe
pada hama. Selain itu juga timbul dampak negatif terhadap lingkungan serta
terhadap organisme bukan sasaran. Pemanfaatan protein insektisidal dari bakteri
entomopatogen Serratia marcescens berpotensi dalam menekan pertumbuhan
serangga hama. hal ini sesuai dengan referensi http://www.researchgate.net/profile/Putri_Jumiarti/publication/256292154_PEMURNIAN_DAN_KARAKTERISASI_PROTEIN_INSEKTISIDAL_DARI_BAKTERI_ENTOMOPATOGEN_Serratia_marcescens_PUTRI_JUMIARTI/links/00b7d522190405af3b000000.pdf
itu saja tambahan dari sya, paparan yang bagus majid, terima kasih :)
menarik blognya ada foto mazidah lagi diatas perahu hehehe cantik cantik. mampir ke blog mazidah engga sia sia yaaa banyak manfaat yang bisa diambil para pembacanya. terimakasih mazidah sudah menyajikan informasi dengan lengkap dan jelas. penasaran nih moda tentang bakteri yang di jelaskan mazidah. jadi iseng membuka link http://www.scribd.com/doc/254640263/Aktivitas-Antifungi-Serratia-marcescens-terhadap-Alternaria-porri-Penyebab-Penyakit-Bercak-Ungu-Secara-in-Vitro#scribd tentang Aktivitas Antifungi Serratia marcescens terhadap Alternaria porri Penyebab Penyakit Bercak Ungu Secara in Vitro. kalo mazidah penasaran bisa di buka jugaaa . semoga bermanfaat yaaa selamat malam cantik :):):*:*:*:*:*
BalasHapus