Mikroba dan
jamu gendong
·
Jamu yang dijual dengan cara
digendong merupakan minuman berkhasiat yang dibuat dengan tradisional yang
resepnya turunmenurun. Menjadi minuman khas bangsa indonesia.
·
Menurut penelitan woro puji hastuti,
Pengetahuan para penjual jamu akan kebersihan diri dalam mencuci tangan sekitar
78% dan yang tidak 22%, mengikuti penyuluhan jamu gendong 20% dan yang tidak
80%, penyakit menular pada air 46% dan yang tidak 54%. (dengan kata lain minim
pengetahuan tentang bakteri yang bisa hidup dimana saja)
·
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW
sebagai berikut : " Tutuplah wadahmu (tempat makananmu), dan tempatkan
pada tempat yang aman, maka sesungguhnya di dalam suatu malam Allah akan
menurunkan wabah (penyakit), wabah tersebut bukan tidak mungkin akan hinggap
pada wadah yang tidak tertutup, dan tidak ada tempat yang aman pada makanan itu
melainkan perlindungan dari yang memberikan wabah (Penyakit)". (H.R.
Ahmad dan Muslim).
·
Jamu gendong dijajakan di pasaran,
para penjual jamu gendong kurang memperhatikan lingkungan
·
Tidak bisa dihindari lagi semua minuman termasuk jamu
bisa terdapat bakteri maka di tetapkan, Standar Nasional Indonesia (SNI)
19-2897-1992 oleh pemerintah menyatakan bahwa kandungan mikroba pada produk
pangan jadi, untuk jenis bakteri <106, dan untuk jenis
kapang/khamir <104 (Pratiwi, 2005.)
·
Pada artikel ini membahas tentang
jamu kunyit asem dan beras kencur
·
Penelitian basyarudin penjual jamu gendong
di pinggir jalan (pada kunyit asem dan beras kencur) ditemukan beberapa jenis
bakteri yaitu:
-
Bacillus pumilus berasal
dari udara atau mulut menyebabkan batuk
-
Bacillus licheniformis dan Bacillus
megaterium menyukai habitat kulit manusia dan masuk kedalam tubuh manusia,
menyebabkan gangguan pencernaan. Kontaminasinya berasal tanah dan sumber dr
lingkungan lainnya
-
Bacillus subtilis bakteri yg
biasanya pd makanan akibat dari pemrosesan yg kurang higienis, resisten pada
perubahan suhu yg tinggi. Menyebabkan kerusakan makanan dan apabila sampai pada
saluran pencernaan menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare
·
Hasil penelitian menunjukan, lebih
banyak bakteri pada beras kencur daripada kunyit asem, karena kunyit asem mengandung
senyawa antimikroba. Namun tetap saja apabla proses
pembuataanya tidak higienis dan tidak memperhatikan kebersihan bahan baku yang
digunakan dalam proses pembuatan jamu, mikroba akan tetap tumbuh dan hidup
dengan baik karena kandungan dalam kunyit asam mengandung Lemak sebanyak 1 -3%,
Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan
garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan k. Yang cukup untuk nutrisi
pertumbuhan mikroba. Dan pada beras kencur, mengandung nutrisi yang
sangat cukup untuk pertumbuhan mikroba Menurut
Fardiaz (1992) beras mengandung karhohidrat dan glukosa yang merupakan tempat
cendawan untuk memperoleh energi.
·
Bahkan apabila proses penyimpanan
kunyit yang kurang higenis pada pencucian, pengupasan dan penyimpanannya, jamu
akan mengandung Bakteri Escherichia coli yang
merupakan bakteri yang heterotrof, menyerap nutrisi zat organik dari
lingkungannya dan jamu kunyit asem memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk
pertumbuhannya. Bakteri Escherichia pun sebenarnya tidak akan menjadi
berbahaya bagi tubuh apabila jumlahnya tidak terlalu banyak dalam tubuh
manusia. Karena pada dasarnya bakteri ini membantu pembusukan makanan, namun
bila jumlah dalam usus banyak atau sampai menyebar keluar usus akan berakibat
fatal.
·
Pengontrolan bakteri dilakukan
dengan menjaga kebersihan saat mengolah jamu, memperhatikan kebersihan bahan
baku pembuatan jamu dari alat yang digunakan terutama air yang digunakan serta
memperhatikan tempat dimana jamu tersebut dijual.
artikelnya bagus jidaaaa :) zakiyah setuju dengan pernyataan bahwa lebih banyak bakteri pada beras kencur daripada bakteri pada kunyit asem, karena pada kunyit asam mengandung antibakteri sehingga dapat mencegah infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri tertentu. sesuai dengan artikel yg zakiyah baca di http://manfaat-kunyit.blogspot.com/2015/01/manfaat-jamu-kunyit-asam.html . terima kasih. semangat jida :*
BalasHapusartikel yang sangat informatif. ternyata pada jamu juga terdapat bakteri yang bersifat patogen. padahal jamu itu menyehatkan, terjadinya kontaminasi akibat produksi yang tidak higeinis. setuju dengan pendapat maazidah dan zakiyah lebih banyak bakteri pada beras kencur. boleh diliat disini ya https://www.academia.edu/12102864/mikroba_dan_jamu_gendong. terimakasi
BalasHapus